Projects

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label SKRIPSI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SKRIPSI. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 November 2016

METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN TERHADAP ANAK


             Untuk melakukan sebuah penelitian terhadap anak didik khususnya Paud atau TK ada yang perlu diperhatikan yang tidak bisa kita abaikan karena menyangkut keberhasilan seorang Guru dalam meleksanakan tugasnya,apa saja yang perlu diperhatikan.
 METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Arikunto, (2009 : 17) tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu :
1.    Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2.    Tindakan (Acting)
     Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas.
3.    Pengamatan (Observasing)
Kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat. Sambil melakukan pengamatan guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
4.    Refleksi (Reflecting)
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
Menurut Sri Redjeki (2010: 28) variabel penelitian dapat diidentifikasikan sebagai atribut atau sifat atau aspek dari subyek penelitian yang mempunyai variasi  nilai yang berbeda dari satu dengan yang lain.
Dengan melihat pendapat diatas variabel yang ada pada penelitian ini adalah:
1)    Variabel independentn dalam penelitian ini adalah menceritakan gambar yang dibuat sendiri.
2)   Variabel deppendent dalam penelitian ini adalah kemampuan anak dalam percakapan.
Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Dalam analisis data peneliti mempergunakan perhitungan prosentase ketuntasan belajar siswa 75%, seperti yang disampaikan oleh Mulyasa (2006:209)  yang menyebutkan bahwa kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak – tidaknya sebagian besar 75% peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan  kegairahan belajar ysng tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan prilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak – tidaknya sebagian besar (75%) .   Semoga bermanfaat untuk para Guru Paud dan TK, 

Contoh Lembar observasi anak

Disini akan saya tuliskan contoh lembar observasi guru paud terhadap anak didiknya dan tugas ini disamping untuk kegiatan KBM disekolah juga untuk persyaratan atau kelengkapan guru dsalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa yaitu skripsi mungkin beberapa contoh lembar demi lembar skripsi disini akan sedikit ada gambaran untuk anda para guru PAUD atau TK


Lembar Observasi Kegiatan Menceritakan Gambar Yang Dibuat Sendiri
Siklus II Pertemuan ke 3
Nama               :
Jenis Kelamin   :
Umur                :
NO
Indikator
Kriteria Penilaian
Keterangan
«
« «
« «
«
« «
 ««
1
Dapat
menceritakan gambar yang dibuat sendiri dengan menggunakan 5-6 kalimat







Keteranagan :
Simbol «  artinya kemampuan anak belum berkembang (Dapat menceritakan gambar yang dibuat sendiri dengan menggunakan 1-2  kalimat)
Simbol ««  artinya kemampuan anak mulai berkembang (Dapat menceritaka gambar yang dibuat sendiri dengan menggunakan 3 kalimat)
Simbol «««  artinya kemampuan anak berkembang sesuai harapan (Dapat menceritakan gambar yang dibuat sendiri dengan menggunakan 4 – 5  kalimat)
Simbol «« «« artinya kemampuan berkembang sangat baik (Dapat menceritakan gambar yang dibuat sendiri dengan menggunakan 6 kalimat atau lebih)


 keterangan : Untuk simbol bisa anda ganti dengan simbol yang lain.

Jumat, 18 November 2016

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA




 Dalam postingan ini adalah kelanjutan dari postingan CONTOH PTK PG PAUD yang isinya adalah Bab 1 dan dibawah ini adalah bab 2 nya perlu diketahui bahwa pada bab 1 masih sedikit yang belum saya tampilkan,pembaca yang budiman pada artikel sebenarnya semua kurang lebih ada 82 halaman memakai kertas A4.

BAB II
KAJIAN  PUSTAKA

A.  Meningkatkan Kemampuan  Anak Dalam Kegiatan Percakapan
1.    Pengertian  Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Kegiatan Percakapan
               Moeslichatoen, (2004:92) mengatakan bahwa Bercakap – cakap  dapat diartikan komunikasi lisan antara anak dengan guru atau antara anak dengan anak melalui kegiatan monolog dan dialog. Kegiatan monolog dilakukan dikelas seorang anak berdiri di depan kelas atau di tempat duduknya mengungkapkan segala sesuatu yang diketahui, dimiliki dan dialami, atau menyatakan perasaan tentang sesuatu yang memberikan pengalaman yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Atau menyatakan keinginan untuk memiliki sesuatu atau melakukan sesuatu. Sedangkan kegiatan dialog merupakan bentuk percakapan dua orang atau lebih yang masing – masing mendapatkan kesempatan untuk berbicara secara bergantian.
Hildebrand (dalam Moeslichatoen, 2004: 26) mengatakan bahwa bercakap – bercakap berarti saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal. Nurbiana Dhieni (2007:7.6) menyatakan bahwa bercakap – cakap adalah salah satu cara menyampaikan bahan dan pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap – cakap dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak, yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana satu dengan lainnya saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau kemampuan mewujudkan bahasa yang reseptif dan ekspresif dalam satu dialog yang terjadi dalam satu situasi.
Moeslichatoen, ( 2004: 94 ) menyatakan sebagai bukti berkembangnya kemampuan berbahasa ekpresif ialah semakin seringnya anak menyatakan keinginan, kebutuhan, pikiran dan perasaan kepada orang lain secara lisan. Untuk meningkatkan kemampuan anak dalam kegiatan percakapan yang dapat dilakukan guru memberikan kesempatan pada anak untuk memperoleh pemahaman yang jelas perintah dari guru, anak juga diberi kesempatan untuk menyatakan keinginan, pikiran dan perasaan dengan bertanya, untuk menyatakan apa yang diketahui dan dialami, menyatakan perasaan senang dan tidak senang, dan menyatakan keinginan untuk memiliki sesuatau atau melakukan sesuatu.
Moeslichatoen,(2004: 94)  jika ada anak yang mengalami kesulitan dalam percakapan tentang tema yang sudah ditetapkan maka guru harus melakukan perlakuan khusus yang memungkinkan anak memperoleh kemajuan dalam pengembangan kemampuan tersebut. Nurbiana Dhieni (2007:7.6) dalam percakapan guru bertindak sebagai fasilitator artinya guru lebih banyak memotivasi  anak dengan harapan anak lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya  atau mengekspresikan secara lisan.  
               Jean Piaget dan Lev Vygotsky    ( dalam Masitoh dkk, 2005:79 )   Menyatakan anak pada dasarnya memiliki potensi untuk aktif dalam belajar. Anak itu bersifat aktif dan memiliki kemampuan untuk membangun pengetahuannya anak memperoleh pengalaman melalui interaksi langsung dari objek – objek, lingkungan nyata atau sumber – sumber belajar, sebab pengetahuan muncul bukan dari anak atau dari objek tetapi dari interaksi antara anak dengan objek.
               Sedangkan menurut Froebel ( dalam Masitoh dkk, 2005:78 ) anak memiliki potensi jika orang dewasa mampu menyediakan lingkungan yang baik bagi anak, maka anak akan berkembang secara wajar.
Jadi meningkatkan kemampuan anak dalam kegiatan percakapan adalah upaya menfasilitasi dan memotivasi anak untuk dapat berkomunikasi atau berinteraksi dengan guru atau teman dengan berbicara menyampaikan segala sesuatu yang diketahui, dimiliki dan dialami, menyatakan perasaan tentang pengalaman yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dan menyatakan keinginan untuk memiliki sesuatau atau melakuakan sesuatu dalam percakapan.         

Rabu, 16 November 2016

CONTOH PTK PG PAUD


Selamat datang saya ucapkan untuk anda yang kalo boleh tebak anda adalah seorang mahasiswa apa betul? kemungkinan besar betul atau anda adalah seorang guru? yang jelas anda disini sedsang mencari bahan skripsi atau tentang PTK ( Penilaian Tindakan Kelas ). Nah dibawah ini saya posting contoh sedikit PTK paud  yang Alhamdulillah dulu dapat nilai A. semoga  bermanfaat.

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Usia dini merupakan  tahapan  perjalanan  kehidupan  manusia yang sangat penting, dimana pada tahap ini terjadi masa peka yang berarti anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya pengembangan  pada        seluruh potensi yang ada, terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Jika pada masa ini anak  mendapatkan stimulasi yang baik maka perkembangan        dan pertumbuhan anak akan maksimal sesuai dengan tahapan perkembangannya begitu juga sebaliknya jika kurang stimulasi maka perkembangan dan pertumbuhannya bisa jadi di bawah tahapan pertumbuhan yang seharusnya.
Jaringan otak anak akan terus berkembang secara optimal jika ada stimulasi dari luar berupa hal-hal yang dipelajari dan dialami oleh anak tersebut. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai seorang manusia seutuhnya. Masa pertumbuhan anak-anak merupakan masa emas (golden age)  yang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia. Memberi pendidikan terbaik kepada anak sejak dini bagaikan mengukir di atas batu sehingga apa yang dipelajari akan diingat dan melekat kuat sampai dewasa, menjadi landasan sikap prilaku orang tersebut.
Sigmund      Freud      (dalam        Monty     P.Satiadarma,        2001:104)
mengemukakan bahwa kepribadian seseorang sesunguhnya terbentuk     dasar –
dasarnya pada masa kanak – kanak. Ketika orang tersebut dewasa perilakunya hanyalah merupakan pengulangan reaksi – reaksi atas hal – hal           yang dialaminya pada kanak – kanak.
 Otak manusia bersifat seperti hologram yang dapat menyerap mencatat, menyimpan, mereproduksi, dan merekonstruksi  informasi – informasi   yang diberikan kepadanya. Anak yang   tidak berada di lingkungan yang  baik dapat mengalami        penyimpangan dalam perilakunya, seperti rendah diri, menjadi penakut, sulit berkonsentrasi, bahkan keterbelakangan mental.
     Pada masa usia dini kemampuan bahasa anak dipelajari dan diperoleh dari hasil proses interaksi yang bersifat komplek antara proses biokimiawi, faktor – faktor  kematangan  dan lingkungan sosial, Zanden (dalam Fatah Hanurawan 2010:50). Ini berarti peranan pendidik baik orang tua maupun guru sangat penting sebagai fasilitator kebutuhan perkembangan bahasa anak baik materiil maupun moril.    
   SEKOLAH ANDA     merupakan salah satu dari amal usaha YAYASAN yang menangani pendidikan  anak usia 4-6 tahun. Bangunan sekolah terletak di Desa ANDA RT 03 Rw 2 kecamatan ANDA DAN KOTA ANDA, yang terdiri dari 5 ruang dengan fungsi 2 untuk ruang kelas 2 ruang bermain dan 1  ruang untuk kantor. SEKOLAH ANDA saat ini diampu oleh 3 orang guru dengan pembagian tugas 2 orang mengajar di kelompok A dengan jumlah siswa 26 dan 1 orang di kelompok B dengan jumlah siswa 19.     
Keterangan diatas tulisan yang biru silahkan diganti dengan nama yang bersangkutan 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More