Projects

Minggu, 20 November 2016

METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN TERHADAP ANAK


             Untuk melakukan sebuah penelitian terhadap anak didik khususnya Paud atau TK ada yang perlu diperhatikan yang tidak bisa kita abaikan karena menyangkut keberhasilan seorang Guru dalam meleksanakan tugasnya,apa saja yang perlu diperhatikan.

 METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Arikunto, (2009 : 17) tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu :
1.    Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2.    Tindakan (Acting)
     Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas.
3.    Pengamatan (Observasing)
Kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat. Sambil melakukan pengamatan guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
4.    Refleksi (Reflecting)
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
Menurut Sri Redjeki (2010: 28) variabel penelitian dapat diidentifikasikan sebagai atribut atau sifat atau aspek dari subyek penelitian yang mempunyai variasi  nilai yang berbeda dari satu dengan yang lain.
Dengan melihat pendapat diatas variabel yang ada pada penelitian ini adalah:
1)    Variabel independentn dalam penelitian ini adalah menceritakan gambar yang dibuat sendiri.
2)   Variabel deppendent dalam penelitian ini adalah kemampuan anak dalam percakapan.
Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Dalam analisis data peneliti mempergunakan perhitungan prosentase ketuntasan belajar siswa 75%, seperti yang disampaikan oleh Mulyasa (2006:209)  yang menyebutkan bahwa kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak – tidaknya sebagian besar 75% peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan  kegairahan belajar ysng tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan prilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak – tidaknya sebagian besar (75%) .   Semoga bermanfaat untuk para Guru Paud dan TK, 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More